THANK YOU HAVE VISITED THIS WEB

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN JERUK KEPROK

http://images.detik.com/content/2010/04/09/769/jeruk-keprok.jpg

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
MINYAK ATSIRI DAUN JERUK KEPROK (Citrus nobilis Lour.)
TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

Manusia hidup di alam selalu kontak dengan mikroorganisme, bakteri, virus, fungi, dan berbagai bentuk kehidupan parasit. Infeksi terjadi bila mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan berbagai gangguan fisiologi normal tubuh sehingga timbul penyakit infeksi. Penyakit infeksi mempunyai kemampuan menular pada orang lain yang sehat sehingga populasi penderita dapat meluas (Wattimena dkk., 1991).

Infeksi merupakan penyakit yang sering terjadi di daerah tropis seperti Indonesia karena keadaan udara yang banyak berdebu, temperatur yang hangat dan lembab sehingga mikroba dapat tumbuh subur. Bagi negara berkembang timbulnya strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik pada penyakit infeksi merupakan masalah penting. Kekebalan bakteri terhadap antibiotik menyebabkan angka kematian semakin meningkat. Penanganan penyakit infeksi tersebut tidak hanya meningkatkan biaya kesehatan karena diperlukan penanganan kombinasi antibiotik, tetapi juga menyebabkan meningkatnya kematian terutama di negara berkembang karena antibiotik yang diperlukan tidak tersedia (Heymann, 1996).

Penyakit infeksi masih menduduki urutan pertama dalam hal penyebarannya di Negara Indonesia, sehingga dibutuhkan biaya penanggulangan yang relatif besar terutama untuk obat-obat golongan antibiotik. Dana yang harus dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengimpor bahan baku antibiotik setiap tahunnya berkisar antara Rp. 18,6 – Rp. 122,4 milyar (Akmal, 1996).

Staphylococcus aureus merupakan penyebab infeksi piogenik (menghasilkan pus) pada manusia dan paling sering terjadi. Strain Staphylococcus aureus yang ditemukan di rumah sakit mungkin resisten terhadap penisilin karena mampu menghasilkan penisilinase yang merusak penisilin dan dapat menjadi resisten terhadap obat-obat lain. Sebagai penyebab infeksi stafilokokus “rumah sakit” Staphylococcus aureus bertanggung jawab atas separo kasus sepsis pada luka bedah, pada unit kebidanan menyebabkan abses payudara pada ibu-ibu, mata lengket dan lesi-lesi kulit pada bayi, ratusan kematian setiap tahun di Inggris karena infeksi stafilokokus yang terjadi di rumah sakit. Penyebaran Staphylococcus aureus ke dalam udara biasanya sering terjadi. Laki-laki lebih sering menyebarkan bakteri ini daripada wanita dan kulit di daerah perineum, merupakan sumber utama, sedangkan Escherichia coli merupakan flora normal di dalam usus. Escherichia coli dapat menyebabkan infeksi saluran kencing yang merupakan infeksi terbanyak (80%), gastroenteritis, dan meningitis pada bayi, peritonitis, infeksi luka, kolesistitis, syok bakteremia karena masuknya organisme ke dalam darah dari uretra, kateterisasi atau sistoskopi atau dari daerah sepsis pada abdomen atau pelvis (Gibson, 1996).
Minyak atsiri adalah suatu substansi alami yang telah dikenal memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Bahkan minyak atsiri cengkeh telah digunakan sejak lama di berbagai rumah sakit Eropa untuk mengatasi infeksi Mycobacterium tuberculosis (Yulliasri dkk., 2000).

Minyak atsiri dapat menghambat beberapa jenis bakteri merugikan seperti Escherichia coli, Salmonella sp, Staphylococcus aureus, Klebsiella, dan Pasteurella (Agusta, 2000). Jeruk keprok (Citrus nobilis Lour.) merupakan salah satu tumbuhan yang menghasilkan minyak atsiri. Tanaman ini dilaporkan bahwa daun, akar, dan kulit buahnya mengandung alkaloid dan polisakarida. Disamping itu daun dan akarnya juga mengandung flavonoid, sedangkan daun dan kulit buahnya mengandung minyak atsiri serta akar dan kulit
buahnya mengandung saponin (Hutapea, 1993). Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, minyak atsiri yang diperoleh dari hasil penyulingan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (Normasani, 2007). Sejauh ini belum ditemukan literatur yang melaporkan tentang aktivitas antibakteri dari minyak atsiri daun jeruk keprok, maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Jeruk Keprok (Citrusnobilis Lour.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli“.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Apakah minyak atsiri daun jeruk keprok (Citrus nobilis Lour.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dan berapa Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM) nya?
2. Komponen minyak atsiri apa yang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli?



SELENGKAPNYA DAPAT DIDOWNLOAD DENGAN KLIK DIBAWAH INI

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
THANK YOU HAVE VISITED THIS WEB